Senin, 01 Agustus 2016

AYO KE SEKOLAH...Sistem pendidikan di Indonesia telah berkembang sangat cepat pada dekade terakhir. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah sekolah dengan sistem dan metode belajar yang beragam.



10 Tanda Prasekolah Berkualitas

Sistem pendidikan di Indonesia telah berkembang sangat cepat pada dekade terakhir. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah sekolah dengan sistem dan metode belajar yang beragam.


Seiring dengan meningkatnya jumlah sekolah, maka para orang tua mempunyai pilihan lebih banyak. Tak pelak hal ini menimbulkan kebingungan tersendiri bagi para orang tua untuk menentukan pilihan di antara sekian banyak tawaran. Para orang tua dituntut memahami betul apa yang terbaik untuk anak mereka. Berikut ini, 10 tanda prasekolah bagus, yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda untuk menentukan sekolah mana buat si balita. 

  1. Balita menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain dan bekerja, secara berkelompok atau menggunakan alat Bantu.
  2. Balita melakukan kegiatan yang bervariasi dalam satu hari.
  3. Guru membimbing balita secara individual, kelompok kecil, dan seluruh balita di kelas dalam periode waktu yang berbeda satu harinya.
  4. Kelas didekorasi hasil karya dan proyek anak.
  5. Balita belajar angka dan huruf sesuai konteks kehidupan mereka sehari-hari.
  6. Balita mengerjakan suatu proyek, bukan Cuma mengisi work-sheet saja, dan punya waktu cukup bermain dan mngeksplorasi.
  7. Balita memiliki kesempatan bermain di luar kelas atau udara bebas dengan aman setiap hari.
  8. Guru membacakan buku kepada balita, individual maupun kelompok.
  9. Pelajaran dan kegiatan disesuaikan dengan kemampuan anak, untuk anak maju dan untuk anak yang memrlukan bantuan.
  10. Balita dan orang tuanya menunggu-nunggu waktu bersekolah. 

Anda harus terbuka pada guru tentang harapan Anda versus realita yang Anda temukan di sekolah. Jika Anda meragukan upaya sekolah dalam mewujudkan harapan Anda, cari solusinya bersama. Anda dapat menceritakan pola asuh anak di rumah agar sekolah membantu menyelaraskan pola asuh di rumah dengan di sekolah. Kesamaan pola asuh memaksimalkan pendidikan anak. Komunikasikan selalu perkembangan anak dengan guru. Minta laporan perkembangan anak paling tidak 1 kali sebulan.


Harapan Orangtua VS Realita Di Sekolah

1. Harapan memasukkan anak ke sekolah berbasis agama agar potensi religinya baik. 
Realita sekali lagi, konsistensi. Pendidikan agama di sekolah harus terlihat rajin beribadah dan bergaya hidup sesuai ajaran agama. Jika tidak, anak bingung dan terjadi  bentrokan nilai-nilai.

2. Harapan memilih sekolah bilingual agar anak jago berbahasa Inggris.
Realita, 
berbahasa Ingggris di sekolah harus dilanjutkan di rumah. Konsistensi penting untuk mencegah kebingungan anak dan speech delay (terlambat berbicara). Penggunaan bahasa pun jangan campur aduk “could you get Mommy teh manis from the dapur, please?”
 

3. Harapan mencari sekolah dengan rasio guru-murid sedikit. Misal 1:4.  
Realita rasio saja tidak cukup, cermati, jangan-jangan anak dibimbing asisten guru atau malah guru magang! Selain memenuhi rasio, guru harus profesional-memiliki diploma atau gelar sarjana muda (early child-hood), mendapat training dan memiliki pengalaman memadai.

4. Harapan memilih sekolah yang akan mencetak anak menjadi unggul. 
Realita waspadai kurikulum sekolah dengan janji-janji “mencetak” anak sukses secara instan. Tahun-tahun pertama bersekolah memang penting, namun program sekolah harus diciptakan mengikuti minat, kebutuhan dan kecintaan alamiah anak untuk belajar di usia kanak-kanaknya, bukannya memaksakan anak jadi cerdas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar