Senin, 28 Agustus 2017

kegiatan Jambore di Kecamatan Beji Kab Pasuruan diagendakan setiap tahun dan bertujuan agar para calon generasi muda dapat berlatih hidup bermasyarakat, mandiri, dan disiplin.

Dalam rangka melaksanakan program kerja Kwartir Ranting Kecamatan Beji Kab Pasuruan dan menumbuhkembangkan semangat kepanduan peserta didik, Kwartir Ranting Kecamatan Beji menyelenggarakan kegiatan Jambore KKMI KWARRAn Beji di Bumi Perkemahan Duren Sewu Pandaan Pasuruan Jawa Timur

Mi Al Islah Sidowayah Kec Beji turut berpartisiasi dalam kegiatan tersebut

Semoga MI Al Islah tetap jaya 

Kamis, 10 Agustus 2017

Si Toti Badut Sari Roti...lucu banget .TK Untung Suropati Sidowayah Beji, Anakku senang hatiku senang. selengkapnya......

ini postingan yang kemarin
pulan kerja si kecil coba ngomong sama ayahnya
ayah kemarin Syla ketemu n foto foto sama si badut... ceritanaya si kecil kemarin ketemu sama si Toti ( kalau gak salah ya namanya ) Badutnya Sari Roti. Terus badutnya ngapain adhek Syla. Badutnya joged sama senam. Syla sama Syarif seneng n foto foto bareng. Lo mana fotonya hayo...ditunjukin ke ayah.

Ini ya fotonya  lucu Yah n seneng banget.
Akhamdulillah TK RA Untung Suropati Sidowayah kedatangan Si Toti Badut Sari Roti. Makasih Ibu guru...hemmmmm

Selasa, 04 Juli 2017

"Gigitan Cobra sangatlah fatal. terutama jika tidak ditangani dengan benar," atraksi kreasi seni Ular Cobra MI Al Islah Sidowayah Beji Pasuruan Jawa Timur

Ular Cobra adalah sejenis ular berbisa dari suku Elapidae yang dapat menegakkan dan memipihkan lehernya apabila terganggu dan ular paling ekonik di bumi. Keanggunan, sifat sombong dan gigitannya yang sangat berbisa membuat mereka sangat di hormati dan di takuti.
Jumlah spesies Ular Cobra ada sekitar 28 sampai sekitar 270 spesies, tergantung pada bagaimana Ular Cobra didifinisikan. Genetik Cobra adalah anggota dari genus Naja. Tetapi menurut Viemun nama Cobra direferensikan dari beberapa spesies ular yang sebagian besar adalah dari keluarga Elapidae. Elapidaee termasuk dengan jenis ular lainnya seperti Ular Karang, Krait dan Mamba. Banyak dari ular ini memiliki kerudung dan kemampuannya menaikkan bagian atas tubuh mereka.
Cobra Elipids adalah jenis ular berbisa dengan taring berlubang pada rahang bagian atas di depan mulut. Ular ini tidak bisa menggigit mangsanya dengan taringnya tetapi menyuntikkan racunnya melalui taring mereka. Menurut Kebun Binatang San Diego, Mereka memiliki penciuman dan penglihatan yang sangat baik di malam hari. Selain kerudung sebagai simbolnya, Cobra memiliki bentuk tubuh yang bulat , banyak pola warna pada bentuk tubuhny
Warna warna ini sangat bervariasi antara spesies yang satu dengan spesies yang lainnya seperti warna kuning, merah, hitam, berbintik-bintik dan banyak pola lainnya.
 
Cobra adalah ular yang besar. Banyak spesies Cobra bisa mencapai panjang 2 meter. Menurut Konservasi Snake, Cobra Hutan adalah Cobra terbesar yang bisa mencapai panjang 3 meter dan dapat meludahi racunnya sejauh 2,7 meter. Spesies terkecil adalah Cobra Mozambik dengan panjang sekitar 1,2 meter. King Cobra atau Raja Cobra adalah yang terpanjang dari semua jenis ular berbisa yang dapat mencapai panjang sekitar 5,5 meter. 
Karateristik fisik yang paling khas dan terkenal dari Ular Cobra adalah kap atau kembang mereka. Kap ini bisa terjadi ketika rusuk lehernya dipipihkan di leher kepalanya sehingga hal ini terlihat sangat menakjubkan. 
Ular Cobra biasanya hidup di daerah panas di daerah berikli tropis walaupun kadang-kadang ada juga yang hidup di daerah Savana, padang rumput, hutan dan daerah pertanian di Afrika dan Asia Selatan. Mereka banyak menghabiskan banyak waktu di dalam tanah, di bawah batu dan di pohon-pohon.

Karateristik prilaku yang paling khas dari ular cobra adalah penampilan pertahanan mereka. Ini termasuk kap, mendesis dan menegakkan bagian atas tubuhnya untuk berdiri tegak. Kebanyakan Ular Cobra bisa berdiri sepertiga dari panjang tubuhnya. Selain sebagai isyarat untuk menyerang, prilaku ini membantu mereka untuk mencari makanan.

Ular Cobra berkembang biak dengan cara bertelur. Betina Cobra biasanya dapat bertelur sebanyak 20 sampai 40 telur pada satu waktu yang dapat di tetaskannya selama 60 sampai 80 hari. Menurut India SnakeWorld, Ular Cobra akan tinggal di dekat telur sampai mereka menetas karena predator lain seperti Babi dan Musang selalu mengintai telur-telur mereka.

Musang adalah musuh utama dari Ular Cobra. Menurut Cobras.org, Musang yang mempunyai bulu tebal yang dapat melindungi diri dari taring cobra dan sering mengalahkan Cobra dalam setiap perkelahian dengan menggunakan kecepatan dan kelincahan mereka. Mereka bisa menggigit Cobra sebelum Ular Cobra sempat mempertahankan diri. 

Cobra adalah pemburu oportunistik siapapun dimangsanya bila mendekatinya. Seringkali Ular Cobra makan burung, mamalia kecil, kadal, telur, bangkai dan ular lainnya. Mereka akan bergerak secara diam-diam di padang gurun sampai mereka siap untuk menyerang. Menurut kebun binatang San Diego, Cobra sering berburu di waktu fajar atau senja meskipun beberapa spesies lainnya berburu di hari panas setiap harinya.

Seperti ular pada umumnya, Cobra memiliki metabolisme yang sangat lambat yang memungkinkan mereka untuk pergi beberapa hari bahkan bulan tanpa makan.

 

Jumat, 06 Januari 2017

Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) JAKSIOMA MI Al ISLAH SIDOWAYAH, Kedepankan Fair Play dan junjung tinggi sportifitas. baca selengkapnya....


Dalam upaya membangun kepribadian serta karakter bangsa Indonesia sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif dan mandiri maka sangat perlu bagi peserta didik Madrasah Ibtidaiyah berperan serta untuk mensukseskan pembangunan di bidang pendidikan tersebut. 

Upaya tersebut dapat dicapai diantaranya lewat penyelenggaraan kegiatan Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah ( AKSIOMA ) selanjutnya untuk tingkat Propinsi se Jawa Timur pada 2016 di Kabupaten Pasuruan.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat menggali potensi peserta didik terutama dalam bidang olah raga dan seni. Kegiatan ini nantinya diharapkan juga melahirkan generasi penerus bangsa yang sehat,cerdas,terampil serta berakhlaqul karimah.
Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Salah satu faktor kunci untuk mengembangkan potensi peserta didik baik pada bidang pengetahuan, teknologi, olahraga, seni, bahasa, dan kecakapan, hidup lainnya, perlu ada upaya maksimal baik melalui proses pembelajaran yang bermutu maupun latihan-latihan yang kontinu dan komprehensif.


Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) Jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) tahun 2016 diharapkan dapat dijadikan ajang untuk mengembangkan potensi peserta didik pada bidang olahraga dan seni sebagai instrumen untuk mengukur kompetensi siswa dan mutu madrasah. Pedoman pelaksanaan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan semua pihak agar setiap kegiatan dapat dilaksanakan secara jujur, transparan dan sportif, sehingga tujuan dilaksanakan AKSIOMA yaitu untuk menumbuhkembangkan sikap sportif, kreatif, profesional dalam mewujudkan madrasah berprestasi dan bermartabat. Kedepankan Fair Play dan junjung tinggi sportifitas