Selasa, 04 Juli 2017

"Gigitan Cobra sangatlah fatal. terutama jika tidak ditangani dengan benar," atraksi kreasi seni Ular Cobra MI Al Islah Sidowayah Beji Pasuruan Jawa Timur

Ular Cobra adalah sejenis ular berbisa dari suku Elapidae yang dapat menegakkan dan memipihkan lehernya apabila terganggu dan ular paling ekonik di bumi. Keanggunan, sifat sombong dan gigitannya yang sangat berbisa membuat mereka sangat di hormati dan di takuti.
Jumlah spesies Ular Cobra ada sekitar 28 sampai sekitar 270 spesies, tergantung pada bagaimana Ular Cobra didifinisikan. Genetik Cobra adalah anggota dari genus Naja. Tetapi menurut Viemun nama Cobra direferensikan dari beberapa spesies ular yang sebagian besar adalah dari keluarga Elapidae. Elapidaee termasuk dengan jenis ular lainnya seperti Ular Karang, Krait dan Mamba. Banyak dari ular ini memiliki kerudung dan kemampuannya menaikkan bagian atas tubuh mereka.
Cobra Elipids adalah jenis ular berbisa dengan taring berlubang pada rahang bagian atas di depan mulut. Ular ini tidak bisa menggigit mangsanya dengan taringnya tetapi menyuntikkan racunnya melalui taring mereka. Menurut Kebun Binatang San Diego, Mereka memiliki penciuman dan penglihatan yang sangat baik di malam hari. Selain kerudung sebagai simbolnya, Cobra memiliki bentuk tubuh yang bulat , banyak pola warna pada bentuk tubuhny
Warna warna ini sangat bervariasi antara spesies yang satu dengan spesies yang lainnya seperti warna kuning, merah, hitam, berbintik-bintik dan banyak pola lainnya.
 
Cobra adalah ular yang besar. Banyak spesies Cobra bisa mencapai panjang 2 meter. Menurut Konservasi Snake, Cobra Hutan adalah Cobra terbesar yang bisa mencapai panjang 3 meter dan dapat meludahi racunnya sejauh 2,7 meter. Spesies terkecil adalah Cobra Mozambik dengan panjang sekitar 1,2 meter. King Cobra atau Raja Cobra adalah yang terpanjang dari semua jenis ular berbisa yang dapat mencapai panjang sekitar 5,5 meter. 
Karateristik fisik yang paling khas dan terkenal dari Ular Cobra adalah kap atau kembang mereka. Kap ini bisa terjadi ketika rusuk lehernya dipipihkan di leher kepalanya sehingga hal ini terlihat sangat menakjubkan. 
Ular Cobra biasanya hidup di daerah panas di daerah berikli tropis walaupun kadang-kadang ada juga yang hidup di daerah Savana, padang rumput, hutan dan daerah pertanian di Afrika dan Asia Selatan. Mereka banyak menghabiskan banyak waktu di dalam tanah, di bawah batu dan di pohon-pohon.

Karateristik prilaku yang paling khas dari ular cobra adalah penampilan pertahanan mereka. Ini termasuk kap, mendesis dan menegakkan bagian atas tubuhnya untuk berdiri tegak. Kebanyakan Ular Cobra bisa berdiri sepertiga dari panjang tubuhnya. Selain sebagai isyarat untuk menyerang, prilaku ini membantu mereka untuk mencari makanan.

Ular Cobra berkembang biak dengan cara bertelur. Betina Cobra biasanya dapat bertelur sebanyak 20 sampai 40 telur pada satu waktu yang dapat di tetaskannya selama 60 sampai 80 hari. Menurut India SnakeWorld, Ular Cobra akan tinggal di dekat telur sampai mereka menetas karena predator lain seperti Babi dan Musang selalu mengintai telur-telur mereka.

Musang adalah musuh utama dari Ular Cobra. Menurut Cobras.org, Musang yang mempunyai bulu tebal yang dapat melindungi diri dari taring cobra dan sering mengalahkan Cobra dalam setiap perkelahian dengan menggunakan kecepatan dan kelincahan mereka. Mereka bisa menggigit Cobra sebelum Ular Cobra sempat mempertahankan diri. 

Cobra adalah pemburu oportunistik siapapun dimangsanya bila mendekatinya. Seringkali Ular Cobra makan burung, mamalia kecil, kadal, telur, bangkai dan ular lainnya. Mereka akan bergerak secara diam-diam di padang gurun sampai mereka siap untuk menyerang. Menurut kebun binatang San Diego, Cobra sering berburu di waktu fajar atau senja meskipun beberapa spesies lainnya berburu di hari panas setiap harinya.

Seperti ular pada umumnya, Cobra memiliki metabolisme yang sangat lambat yang memungkinkan mereka untuk pergi beberapa hari bahkan bulan tanpa makan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar